dafrat Blog Q

MyCSSMenu Save Document [+] Open Visual Interface

Friday, January 25, 2013

LIPUTAN Ratusan Masyarakat Koto Gasib Gelar Aksi di Pelabuhan RAPP

BERTITA KAMIS 17/1

Kasus Dugaan Korupsi di Distan Siak dalam Penyelidikan

SIAK- Tim jasa Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Siak, tengah melakukan proses penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi di Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Distanakan) yang saat ini dirubah menjadi Dinas Pertanian (Distan) Siak. 

Dugaan tersebut yakni kegiatan pengembangan intensifikasi tanaman padi 2011 senilar Rp 800 juta. Sejauh ini belum ada tersangka dan masih pemeriksaan saksi-saksi. Dalam proses penyidikan kasus tersebut Kejari Siak telah memeriksa beberapa saksi-saksi dan pengumpulan data-data, saat ini matan Kadistan Siak Syahrin Hasbi diperiksa Jendra Firdaus Kasi Pidsus Kejari Siak sebagai saksi.

Kajari Siak Zainul Arifin melalui Kasi Pidsus Jendra Firdaus, Kamis (17/1) diruangannya membenarkan adanya pemeriksaan mantan Kadistan Siak. "Saat ini kasus tersebut sudah kita tingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan, dalam penyidikan ini kita tengah memeriksa mantan Kadisnya," ungkap Jendra Firdaus 

Selain itu ditambahkan Jendra Firdaus bahwa dalam proyek ini PPTK Distan Siak nya yakni Lismar, dan kontraktornya CV. Aidillindo Nusa Abdi, serta Distributor yakni PT.PPI. Sementara dalam kasus ini pihak jaksa Pidsus Kejari Siak belum ada menetapkan siapa-siapa saja yang bertanggungjawab atas dugaan terjadinya kerugian negara, dijelaskan Jendra Firdaus bahwa tergantung dalam proses pemeriksaan. "Untuk saat ini belum ada tersangka, tetapi tergantung pemeriksaan, bisa saja pengguna anggaran (Kadistan,red), PPTK, dan kontraktornya," pungkas Jendra Firdaus.





Ratusan Masyarakat Koto Gasib Gelar Aksi di Pelabuhan RAPP

KOTO GASIB - Masyarakat Koto Gasib menggelar aksi untuk PT RAPP mempertanyakan kontribusi perusahaan pada warga tempatan, Rabu (17/1) di Pelabuhan PT RAPP Desa Rantau Panjang, Kotogasib, Siak. Massa aksi mulai berkumpul pukul 8 dan berakhir sekitar pukul 13 siang, Aksi berlangsung dengan tertib hingga usai.

Massa aksi menuntut agar perusahaan memperhatika tenaga kerja dan kontraktor lokal, dinilai perusahaan tersebut tidak melibatkan masyarakat tempatan untuk dijadikan tenaga kerja sehingga kehadiran perusahaan tidak mengurangi jumlah pengangguran.

Hal ini sebagaiman disampaikan koordinator aksi Arizal di lokasi aksi, dikatakannya sejauh ini belum ada pengumuman lowongan kerja dari perusahaan tersebut, namun demikian banyak warga yang sudah berusaha mengajukan surat lamaran kerja dan sampai saat ini belum ada tanggapan, memang ada beberapa orang yang direkrut oleh perusahaan namun hanya orang-orang tertentu. Oleh sebab itu, jika ada lowongan hendaknya diumumkan sehingga bisa memberikan kesempatan yang sama pada seluruh masyarakat Koto Gasib.

"Kami menilai RAPP ini tidak memperhatikan tenaga kerja lokal, contoh security dari 20 orang hanya 3 orang warga setempat yang di rekrut oleh RPP. Selain itu untuk tenaga skil di perkantoran, warga kami juga banyak yang memiliki kemampuan yang memadai namun, sama sekali tidak ada kesempatan," kata Arizal.

"Tidaka ada pemberitahuan adanya lowongan kerj, kami sudah mencoba dengan mengajukan lamaran namun sampai saat ini belum ada yang dipanggil," imbuh Arizal

Selain Massalah tenaga kerja, aksi tersebut juga menyinggung Massalah kontraktor yang beroperasi di PT tersebut, kemampuan kontraktor lokal agar diperhitungkan, sampai saat ini kontraktor lokal belum satupun yang diterima untuk bekerjasama, sementara keberadaan kontraktor dari luar daerah yang sejenis dengan kontraktor lokal banyak beroperasi. Menilai hal tersebut, Massa menilai PT. RAPP tidak memperhatikan atau mengabaikan keinginan baik dari Kontraktor lokal untuk bekerjasama dengannya.

"Perusahaan harus peduli terhadap kontraktor lokal, kami telah memasukkan pengajuan kontraktor namun ditolak, dan itu sudah berlangsung satu tahun," kata Arizal

Pada kesempatan tersebut perwakilan Massa aksi yakni Robi Cahyadi dan Nazar didampingi Kasat Intel Polres Siak AKP Zulkifli Zubir, Kapolsek Lubuk Dalam AKP Fridolin Nababan dan Camat Koto Gasib Arlisman melakukan audiensi dengan perwakilan perusahaan yakni Humas Pelabuhan Wawan.

Robi Cahyadi meminta agar, manajemen perusahaan yang berhak memberikan kebijakan harus turun langsung untuk menanggapi apa yang diminta oleh Massa aksi. Karena, model perwakilan seperti ini sudah beberpakali terjadi namun apa yang diminta oleh Massa aksi tidak ada yang terealisasi.

Camat, agar hasil pembicaraan kali ini untuk di catat dan ditandatangani oleh yang hadir, pada perwakilan perusahaan yang diutus kali ini untuk menyampaikan hasil pertemuan tersebut pada pimpinannya, hal itu untuk memfasilitasi apa yang disampaikan oleh Massa aksi pada perusahaan.

Perwakilan perusahaan Wawan menyampaikan, saait ini dirinya dirinya merupakan perwakilan perusahaan yang dipercaya dan bertugas untuk memfasilitasi dan menjembatani antara masyarakat dengan perusahaan. Apapun usulan yang disampaikan saat ini akan dicatat dan disampaikan pada pihak managemen perusahaan.


Sempat terjadi diskusi alot karena perwakilan Massa aksi memaksa untuk bisa bertemu pada pihak managemen, berdasarkan usulan dan saran yang ada akhirnya terjadi kesepakatan yakni Massa aksi akan diberikan kesempatan bertemu langsung dengan pihak managemen pada selasa pekan depan, dan semua usulan yang ada dicatat dan ditandatangani oleh semua pihak kemudian diteruskan ke pihak manajemen PT RAPP.
Masa aksi saat bernegosiasi dengaperwakilan perusahaan di dampingi Kasat Intel Polres Siak AKP Zulkifli Zubir pada aksi menuntut PT RAPP memperhatikan tenaga kerja dan kontraktor lokal di pelabuahan PT RAPP desa Rantau Panjang. 171



 4 Tersangka Pencurian Besi PT. BOB Belum Tertangkap

SABAK AUH- Diduga empat tersangka yang terlibat dalam kasus pencurian besi yang terjadi di PT Badan Operasi Bersama (BOB) pekan lalu hingga saat ini masih dalam pengejaran, sementara 2 tersangka lainnya berhasil diringkus Anggota Reskrim Polsek Sabakauh Kabupaten Siak.

Kamis (10/1) sekitar pukul 06.00 WIB Anggota Reskrim Polsek Sabakauh berhasil meringkus seorang tersanagka Taufik (30) warga Desa Bandar Sungai. Dari hasil pengembangan, berhaasil ditangkap seorang penadah hasil pencuruian yakni Supriyono  warga Dusun Seroja RT 01/RW 01 DS Sungai Tengah Sabak Auh. bersama tersangka diamankan sebanyak 13 unit Valve Kran minyak, besi pipa, besi slang dan sebuah mobil L 300 BM 9363 CT digunakan sebagai alat untuk melancarkan aksi pencurian diareal perusahaan PT. BOB Sabakauh.

Informasi yang dihimpun Haluan Riau, ke empat tersangka yang dalam pengejaran merupakan orang yang dipercaya sebagai petugas ke amanan di wilayah PT. BOB tersebut yakni sebagai security/satpam.

Kapolsek Sabak Auh AKP Syafnil saat dikonfirmasi Haluan Riau, Kamis (17/1) membenarkan hal tersebut. “Kami melakukan penangkapan pada tersangka Taufik pada pukul 6 WIB, dari informasi yang ada pada pukul 9 WIB kami berusaha menangkap 4 tersangka lainyya namun mereka sudah melarikan diri, sampai saat ini mereka masih dalam pengejaran,” ungkap AKP Syafnil

Pengungkapan kasus ini bermula ketika aparat kepolisian melakukan patroli. Saat melintasi satu lokasi di daerah kecamatan Sabak Auh, salah seorang petugas Polsek Sabakauh Bribtu Yayan mencurigai mobil L300 yang dikemudikan Taufik. Ketika itu juga mobil tersangka diperiksa kelengkapannya. Sedangkan barang-barang yang diduga milik perusahaan berada didalam mobil. Berawal dari kecurigaan itu polisi mengintrogasi tersangka. Karena bersalah akhirnya tersangka mengakuinya. Saat itu juga tersangka dibawa aparat kekantor polisi. Kepada petugas tersangka mengaku bahwa barang hasil curian tersebut akan dijual kepada seorang penampung.

No comments:

Post a Comment