Dirut RSUD Enggan Komentar
SIAK- Terkait isu yang berkembang adanya pasien yang menderita gizi buruk dan diduga telah meninggal dunia, pihak RSUD Siak belum bisa memberikan keterangan
Sementara, informasi yang dirangkum Haluan Riau bahwa, penderita giji buruk itu meninggal karena terjadinya komplikasi penyakit yang diderita korban yang saat ini masih misteri siapa namanya. Karena pegawai yang saat dimintai keterangannya tidak mau komentar atau enggan berkomentar.
Keterangan salah seorang pasien yang enggan disebutkan namanya, dirinya mendengarkan pembicaraan satu dokter yang sedang bercerita bahwa pasien gizi buruk itu sudah meninggal, sumber menyebutkan ketika sedang berobat ke RSUD dan mendengar percakapan antara petugas dan salah satu dokter di Ruang RSUD tersebut
"Hanya saya dengar bahwa penderita gizi buruk sudah exit, apakah itu kode bahwa sudah meninggal atau arti lain saya kurang tau, tetapi melihat expresi yang di berikan diduga arti exit itu sudah meninggal" ujar Sumber yang ditemui di RSUD Siak
Direktur RSUD Siak Ulfa Hanum saat ditemui Salam BaiQ, Senin (1/4) di ruang kerjanya enggan memberikan keterangan. Saat itu, dirinya hanya mengatakan terkait hal itu bisa langsung ditanyakan ke Kabid Pelayanan Perawan, DR Hartini. Tidak sedikitpun keterangan didapat, seolah-olah Dirut tidak mengetahui permasaalahan yang ada. Dari kenyataan yang ada, pihak RSUD terkesan tertutup
"Masalah itu langsung saja tanyakan ke Kabid Pelayanan Perawan, DR Hartini. Disana nanti akan dijelaskan secara lengkap," kata Ulfa Hanum
Saat dimintai keterangan lebih jauh, dirinya masih juga memberikan pernyataan yang sama, yakni diminta langsung ke Kabid
Bukan hanya masaalah itu, terkait pasien yang terpaksa membeli sebagian obat di apotik, Ulfa Hanum juga enggan memberikan keterangan. Padahal yang dipertanyakan jelas, yakni obat apa saja yang dibeli dan disediakan untuk pasien, dan kenapa sering terjadi pasien yang harus membeli obat ke apotik karena alasan obat yang satu ini tidak ada
"Untuk masalaalah obat, langsung saja tanyakan ke Kabid Pelyanan Medis Dr Munadirin, nanti akan dijelaskan secara lengkap," pungkas Ulfa Hanum. (Lam BaiQ)
SIAK- Terkait isu yang berkembang adanya pasien yang menderita gizi buruk dan diduga telah meninggal dunia, pihak RSUD Siak belum bisa memberikan keterangan
Sementara, informasi yang dirangkum Haluan Riau bahwa, penderita giji buruk itu meninggal karena terjadinya komplikasi penyakit yang diderita korban yang saat ini masih misteri siapa namanya. Karena pegawai yang saat dimintai keterangannya tidak mau komentar atau enggan berkomentar.
Keterangan salah seorang pasien yang enggan disebutkan namanya, dirinya mendengarkan pembicaraan satu dokter yang sedang bercerita bahwa pasien gizi buruk itu sudah meninggal, sumber menyebutkan ketika sedang berobat ke RSUD dan mendengar percakapan antara petugas dan salah satu dokter di Ruang RSUD tersebut
"Hanya saya dengar bahwa penderita gizi buruk sudah exit, apakah itu kode bahwa sudah meninggal atau arti lain saya kurang tau, tetapi melihat expresi yang di berikan diduga arti exit itu sudah meninggal" ujar Sumber yang ditemui di RSUD Siak
Direktur RSUD Siak Ulfa Hanum saat ditemui Salam BaiQ, Senin (1/4) di ruang kerjanya enggan memberikan keterangan. Saat itu, dirinya hanya mengatakan terkait hal itu bisa langsung ditanyakan ke Kabid Pelayanan Perawan, DR Hartini. Tidak sedikitpun keterangan didapat, seolah-olah Dirut tidak mengetahui permasaalahan yang ada. Dari kenyataan yang ada, pihak RSUD terkesan tertutup
"Masalah itu langsung saja tanyakan ke Kabid Pelayanan Perawan, DR Hartini. Disana nanti akan dijelaskan secara lengkap," kata Ulfa Hanum
Saat dimintai keterangan lebih jauh, dirinya masih juga memberikan pernyataan yang sama, yakni diminta langsung ke Kabid
Bukan hanya masaalah itu, terkait pasien yang terpaksa membeli sebagian obat di apotik, Ulfa Hanum juga enggan memberikan keterangan. Padahal yang dipertanyakan jelas, yakni obat apa saja yang dibeli dan disediakan untuk pasien, dan kenapa sering terjadi pasien yang harus membeli obat ke apotik karena alasan obat yang satu ini tidak ada
"Untuk masalaalah obat, langsung saja tanyakan ke Kabid Pelyanan Medis Dr Munadirin, nanti akan dijelaskan secara lengkap," pungkas Ulfa Hanum. (Lam BaiQ)
No comments:
Post a Comment